Masyarakat Aceh Timur Audiensi Ke DPRK, Tolak Perpanjangan HGU PT Bumi Flora dan PT. Dewi Kencana Semesta

Masyarakat Aceh Timur Audiensi Ke DPRK, Tolak Perpanjangan HGU PT Bumi Flora dan PT. Dewi Kencana Semesta

0
DUNIAPOTRET.COM | Aceh Timur - Segenap Lapisan masyarakat di Aceh Timur, menolak perpanjangan Hak Guna Usaha  (HGU) yang puluhan tahun  dikuasai oleh PT Bumi Flora serta Dewi Kencana Semesta(DKS).

Kedatangan masyarakat dari perwakilan 6 Kecamatan terdiri dari Banda Alam, Idi Tunong, Darul Ihsan, Idi Timur, Peudawa, serta Rantau Peureulak, disambut langsung oleh Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, Wakil Ketua Muhammad Nur, Wakil Ketua  M. Adam, serta dihadiri Anggota DPRK lainnya, Senin,13/6/2022.

Dalam audensi bersama Anggota  DPRK Aceh Timur, pihak  perwakilan masyarakat menuntut persoalan terkait HGU untuk tidak diperpanjang lagi sekaligus mencabut hak serta tanah yang di kuasai oleh perusahaan perkebunan untuk di bagikan kepada masyarakat.

Keuchik Gampong Jambo Reuhat Mudawali dalam kesempatannya kepada awak media menyampaikan bahwa terkait HGU itu adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan yang berhak mencabut hak itu adalah Pemerintah bukan dari kami rakyat.

Akan tetapi kami berharap kepada pemerintah untuk segera dicabut HGU atau tidak diperpanjangkan lagi, dikarenakan hidup kami sudah sangat sengsara karna banyak masyarakat kami tinggal diatas milik negara yaitu diatas parit irigasi, boleh dilihat contohnya banyak rumah berdiri dekat irigasi sepanjang menuju desa Jambo Reuhat Kecamatan Banda Alam.

Tokoh Masyarakat Aceh Timur Tgk Iskandar Hasballah sapaan akrap Sarong dalam audensinya dihadapan Ketua dan anggota  DPRK menyampaikan saat ini kondisi atau keadaan penyelesaian persoalan perkebunan sangat keruh, tercium adanya permainan dibelakang atau bawah meja, diduga adanya keterlibatan anggota DPRK terkait perusahaan perkebunan tersebut dan jangan salahkan rakyat jika rakyat ambil tindakan

Karna dilapangan seperti tahun 1990, dilapangan sudah ada suara senjata, seakan itu kebun milik mereka.

Jika kita tanya pada curator yang kita jumpai dilapangan dilokasi  kebun, mereka menyebut diri petugas dari BRI, dan juga kita panggil untuk memperlihatkan SPK mereka tidak berani memperlihatkan pada kita 

Disini kami minta kepada DPRK, terkait lahan perkebunan masyarakat yang dikuasai oleh perusahaan yang telah menjadi HGU pada masa konflik, kami minta kepada anggota untuk memanggil perusahaan-perusahaan tersebut, untuk menyelesaikan sampai tuntas, sebut Iskandar.

Selanjutnya Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri dalam audensi bersama perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa terkait adanya keterlibatan anggota DPRK Aceh Timur dalam keberpihakan terhadap perusahaan perkebunan  tersebut itu bukan atasnama DPRK akan tetapi atas diri sendiri atau pribadi, serta terkait persoalan yang hari ini kita bahas kami minta semua pihak untuk bersabar.

Kami dari jajaran DPRK Aceh Timur, siap memanggil pihak perusahaan dalam waktu dekat ini, serta memintai keterangan tentang persoalan yang menimpa masyarakat.

Kami juga siap membawa persoalan ini sampai ke tingkat provinsi, beri kami waktu untuk ini ungkap Fattah fikri.

Berakhirnya audensi perwakilan dari masyarakat 6 kecamatan dengan diserahkan petisi tertulis kepada DPRK Aceh Timur. (Narasi)
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*