Arti Syawal Adalah, Berikut 7 Amalan Sunah di Bulan Syawal yang Dapat Dilanjutkan Setelah Ramadhan

Arti Syawal Adalah, Berikut 7 Amalan Sunah di Bulan Syawal yang Dapat Dilanjutkan Setelah Ramadhan

0
Ilustrasi pengamatan hilal (Foto: Getty Images/JasonDoiy)

Duniapotret.com | Syawal berasal dari bahasa Arab. Syawal adalah nama bulan setelah Ramadhan.

Syawal berasal dari kata syawwala yang berarti ‘menjadi sedikit.

Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab yang mengutip beberapa pendapat ahli bahasa mengungkapkan alasan penamaan bulan Syawwāl.

Konon, pada musim bulan Syawal susu unta betina hanya keluar sedikit. Dalam bahasa Arab, fenomena tersebut dikenal dengan tasywīl laban al-ibil, kondisi susu unta yang menjadi sedikit. Menurut pendapat ini, kata Syawal berasal dari bahasa Arab syawwala yang berarti ‘menjadi sedikit (susu unta atau perbekalan).

Ada juga ahli bahasa yang menyebutkan bahwa kata Syawal berkaitan dengan fenomena orang Arab Jahiliah yang enggan menikah pada bulan tersebut. Mereka beranggapan bahwa menikah pada bulan Syawal dapat membuat sial pasangan pengantin.

Fenomena ini dimetaforkan oleh orang Arab pada masa lalu dengan perilaku unta betina yang enggan dikawin jantannya. Saat unta jantan hendak membuahi, unta betina menolak sambil menggerakkan buntutnya. Dalam bahasa Arab, unta betina yang menggerak-gerakkan buntutnya sebagai tanda penolakan itu disebut syāla bi dzanabiha.
Begitulah latar belakang penamaan bulan Syawal.

Setelah Ramadhan, umat islam memasuki bulan Syawal. 
Seorang muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan amalan kepada Allah SWT.

Tempaan dan "latihan" selama bulan Ramadhan seharusnya terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada bulan Syawal.

Berikut 7 amalan yang bisa terus dilakukan di bulan Syawal.

1. Puasa Syawal

Keutamaan puasa Syawal terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Muslim.

Hadits itu berasal dari Abu Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR Muslim)

Tujuan puasa Syawal sama seperti puasa Ramadhan yakni agar menjadi takwa.

Puasa 6 hari di bulan Syawal merupakan salah satu keistimewaan bulan Syawal.

Melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal juga merupakan wujud rasa syukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT bagi seluruh umat muslim.

2. Menikah di bulan Syawal

Bila jodoh sudah tiba, menikah pada tanggal berapapun dan pada hari apapun di bulan Syawal merupakan suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya. Seperti yang dikisahkan dalam hadits muslim dari istri rasul Aisyah RA.

“Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?,” (HR. Muslim, An Nasa’i)

Jadi menikah di bulan Syawal merupakan salah satu sunah rasul, dimana Nabi Muhammad SAW menikah pada bulan Syawal.

3. Silaturahmi di bulan Syawal

Bulan Syawal merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan yang dilaksanakan oleh seluruh umat islam.

4. I'tikaf di bulan syawal

Melakukan i’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid merupakan salah satu amalan penting di bulan Syawal. I’tikaf merupakan cara seorang hamba lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat 5 waktu dan salat sunah, serta membaca Alquran.

Biasanya I’tikaf dilaksanakan seminggu terakhir di bulan Ramadhan.
I’tikaf ternyata bisa juga dilakukan di bulan Syawal, apabila pada bulan Ramadhan kamu tidak sempat melaksanakannya. Jadi amalan penting di bulan Syawal selanjutnya adalah sebagai waktu untuk mengganti ibadah I’tikaf yang terlewat atau tidak sempat dilaksanakan saat bulan Ramadan.

5. Shalat malam dan ibadah sunah lainnya

Amalan penting di bulan Syawal ini adalah menjaga shalat malam dan ibadah sunnah lainnya. Karena sesungguhnya, mengamalkan shalat malam sesudah shalat wajib membawa kebaikan bagi diri kamu sendiri.

6. Bersedekah di bulan Syawal
Selain mendapatkan pahala yang berlimpah, sedekah juga ternyata memiliki manfaat lain untuk diri kita.

Sedekah mampu meningkatkan rasa empati seseorang, menghindarkan dari sifat kikir, melancarkan rezeki, melatih pikiran positif, dan meningkatkan rasa syukur.

7. Sholawat dan Bertakbir

Membaca takbir sama juga dengan berdzikir, oleh karena itu tidak ada larangan dalam bertakbir selama dalam batas wajar.

Takbir terbagi dua macam yakni takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu sehingga dianjurkan sepanjang malam, seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha.

Sedangkan takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai shalat lima waktu selama hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

(lis/berbagai sumber - Tribunsumsel.com)

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*